Rangkuman Seni Budaya Kelas 8




APRESIASI TERHADAP SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA

A.    Seni Rupa Terapan Nusantara

Apresiasi merupakan kemampuan mengenal atau memahami suatu nilai estetika yang mengandung daya pesona, kaghum, masyur, dan agung.
Dalam bahasa sederhana, apresiasi merupakan cara seseorang menilai hasil karya orang lain sengan melihatnya dari sudut pandang keindahan. Dalam apresiasi seni ada beberapa pendekatan yang dapat dipilih :
·      Pendekatan Deskriptif : pendekatan dilakukan dengan mengamati dan memaparkan karya seni apa adanya. Misalnya, mengenai objek gambar, penggubnaan warna, komposisi warna, tema, judul, orang yang membuatnya, tahun pembuatan, media yang digunakan, ukuran karya, dan waktu yang diperlukan untuk membuat karya seni tersebut.
·      Pendekatan Analitik : pendekatan yang dilakukan dengan mengamati karya seni berdasarkan kaidah kaidah estetika yang baku, Misalnya, melalui aspek tematik, teknik pengerjaan, penerapan asas kesenirupaan, serta makna atau arti yang tersirat didalamnya.
·      Pendekatan Penilaian : pendekatan yang dilakukan melalui proses pengukuran, baik objektif maupun subjektif.
·      Interdisiplin : pendekatan dilakukan untuk menilai suatu karya seni dilihat dari berbagai disiplin keilmuan seperti antropologi, psikologi, kebudayaan, filsafat, ekonomi, dan linguistic (kebahasaan)

1        Tahapan Apresiasi Seni
Beberapa tahapan apresiasi seni, antara lain :
a.       Kegiatan mengamati, dalam mengamati terdapat beberapa proses, yaitu
1)   Fisis, aktivitas dilakukan oleh mata untuk mengamati dan menerima rangsangan dari objek karya seni yang dilihatnya.
2)   Fisiologi, suatu proses dalam menyalurkan rangsangan yang diterima oleh indra melalui syaraf sampai otak.
3)   Psikologis, aktivitas jiwa dan indra rasa untuk memahami objek fisik secararealkita dari apa yang diamati sehingga si pengamat dapat memberikan tanggapan dan pwenggambaran terhadap objek pada` saat mengamati karya seni.
b.      Kegiatan menghayati : sipenghayat akan turut terlibat langsung secara aktif dan selektif terhadap karya yang dihayati. Namun kalanya sipenghayat menerima sepenuhnya seluruh objek yang sedang diamatinya secara sadar dan tanpa kritikan. Menurut thedor Lippspengalaman estetis seperti ini disebut sikap empathy.
c.       Kegiatan mengevaluasi : melalukan penilaian terhadap karya seni sesuai dengan pedoman, kaidah, norma, dan etika yang berlaku. Dengan demikian, seorang atau kritikusdapat nmemilah mana karyaseni yang dianggap baik dan mana karya seni yang dianggap kurang baik.Ia juga dapat menunjukan dan mencarikan jalan pemecahannya demi penyempurnaan dalam penciptaan karya seni berikutnya.


d.      Berapresiasi: seorang apresiator telah bergerak di mana hati dan perasaannya hanyut bersama- sama dengan nilai keindahan yang mempesona. Ia seperti berada dalam karya tersebut. Ia dapat merasakan sendiri apa yang dirasakan oleh si pembuatnya. Menurut Herbert Readdalam bukunya The mearning or artmengatakan bahwa sikap tersebut berarti seorang apresiator telah mencapai rasa simpathy

2        Peranan Apresiasi Seni bagi Siswa dan Masyarakat.

Peranan apresiasi seni bagi siswa sekolah dan masyarakat pada umumnya, adalah sebagai berikut :
·      Membangkitkan peran serta siswa secara aktif agar dapat berkomunikasi dan menikmati keindahan karya seni yang mengandung daya pesona sehingga pada akhirnya siswa akan memiliki rasa simpati dan empati, kepuasan estestis, rasa senang, bangga,serta rasa nikmat akan suatu karya seni.
·      Memperluas wawasan seni budaya, baik pengenalan melalui aspek sejarah, teknik, sifat, bahan, gaya, dan watak teori keindahan seni, maupun ide dan gagasan serta prinsip seni.
·      Meningkatkan penghargaan terhadap seni budaya negeri sendiri yang beraneka ragam, baik seni tradisional, modern, maupun kontemporer
·      Mencintaidan menghargai sepenuhnya terhadap karya sendiri dan orang lain.
·      Termotivasi untuk menciptakan karyaseni yang bermutu tinggi.

3        Pentingnya kegiatan apresiasi seni.

Usaha untuk meningkatkan kesadaran betapa pentingnya apresiasi seni di kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum, dapat dotempuh dengan usaha sebagai berikut :
·      Memperkaya pengetahuan dan wawasan seni budaya terhadap pelajar dan masyarakat melalui pendidikan seni atau kursus seni di bengkel seni, sanggar` seni, studio music, dan padepokan seni.
·      Mendorong kreativitas penciptaan seni modern dan kontemporer yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuihan zaman serta cita rasa estetika masysrakat.
·      Mengadakan kunjungan ke objek wisata budaya, museum, galeri, tempat bersejarah (monument), candi, dan cagar budaya lainnya.
·      Memperkenalkan nama nama seniman besar dan ternama, professional dan maestro baik seniman lokal maupun mancabegara beserta karyanya supaya pelajar dan masyarakat dapat tergugah hatinya untuk mengikuti mereka.
·      Mengajak, membuka peluang bagi para pelajar, mahasiswa dan masyarakat untuk dapat menyaksikan pentas seni, festival, pameran, diskusi maupun sarasehan seni.
·      Melestarikan sekaligus menghidupkan seni tradisional melalui pembinaan dan pemanfaatan serta penilaian nilai seni tradisional kepada para pelajar dan mahasiswa serta masyarakat, sehingga nilai estetik seni trasdisional yang telah mapan dan telah mencapai prestasi puncak dengan ciri yang khas dan spesifik dapat dibaggakan oleh pelajar dan masyarakat.


B.     Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

1        Bentuk dan Corak Karya Seni rupa Terapan Nusantara
Istilah bentuk dalam bahasa Indonesia dapat berupa bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos seperti terlihat oleh mata, misalnya bulat, persegi, segitiga, ornamental atau tidak beraturan, atau bentuk plastis (form) ialah bentuk benda sebagaimana terlihat dan terasakarena adanya unsure nilai (value) gelap terang sehingga benda terlihat jelas dan terasa lebih hidup.
Bentuk atau corak dibedakan atas bentu figurative (sesuai dengan aslinya) dan bentuk nonfigurative (tidak nyata). Bentuk bentuk tersebut dapat dibedakan menjadi :
a.    Bentuk abstrak : bentuk yang bukan hasil tiruan atau pengolahan dari bentuk alam (nature) atau bentuk tidak sesuai dengan aslinya (tidak nyata). Bentuk abstrak terbagi atas tiga, yaitu :
·      Bentuk abstrak murni : kursi, meja, sepatu dan rumah
·      Bentuk abstrak simbolis : huruf, tanda baca, rambu-rambu lalu lintas dan lambing-lambang.
·      Bentuk abstrak filosofis : huruf China.
b.   Bentuk Geometris : bentuk yang memiliki keteraturan, baik ukuran maupun bentuknya. Contohnya bentuk geometris adalah segitiga sama sisi, segi empat, segilima, segi enam, dan lingkaran.
c.    Bentuk Stilasi : bentuk dengan berbagai penggayaan/digayakan. Misalnya. Motif hias geometris, flora, fauna, dan manusia.
d.   Bentuk Deformasi : bentuk yang mengalami penyederhanaan.
e.    Bentuk Visual Realistis : juga disebut bentuk naturalisyis, yaitu bentuk yang sesaui aslinya.

2        Teknik Berkarya Seni rupa Terapan Nusantara :
Beberapa contoh teknik berkarya seni kriya dibeberapa daerah nusantara media yang digunakan sebagai berikut :
a.    Batik
Teknik                     : tulis, cap, dan cetak (printing)
Alat dan bahan       : canting, cap, sablon, mesin cetak, lilin cair.
Daerah penghasil    : Cirebon, Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Madura, 
                              Jambi, dan papua
b.   Anyaman   
Teknik                     : teknik tumpang tindih antara jalur horizontal (pakan)                                     dan jalur vertical (lungsin).
Alat dan bahan       : bambu, rotan, mending, dan enceng gondok.
Daerah penghasil    : Tasikmalaya, Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi  
                              Utara, dan Sumatera     Selatan.
c.    Tenun                     
Teknik                     : Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)
Alat dan bahan       : tustel
Daerah penghasil    : Batak (kain ulos), Lampung (kain tapis), Jepara,
                                  Sumatera, Bali, Kalimantan, dan Sumbawa (kain
                                  songket).

0 Response to "Rangkuman Seni Budaya Kelas 8"

Posting Komentar

Entri Populer